.

Selasa, 28 April 2015

Menyelisihi salaf

01.02

Message: 1

Message: 1        
   Date: Sun, 25 Jul 2004 17:46:24 +0700
   From: "Abu Abdullah" <abdullah_abu@hotmail.com>
Subject: Kapan Dikatakan Seseorang Menyelisihi Salaf ?

KAPAN DIKATAKAN SESEORANG MENYELISIHI SALAF ?

Oleh
Syaikh Dr
Musa Ibn Nasr



Pertanyaan.

Syaikh Musa ibn Nasr ditanya : Kapan seseorang dikatakan menyelisihi paham
salaf, dengan kata lain
kapan dia dikatakan bukan seorang salafi ?dan bolehkah kita katakan bahwa
si fulan salafi aqidahnya tetapi ikhwani manhajnya?

Jawaban.
Bukanlah tiap orang berhak -baik seorang alim
ataupun penuntut ilmu- untuk mengeluarkan ataupun memasukkan seseorang
kedalam salafiyyah.
Karena salafiyyah bukanah perusahaan, yayasan sosial,
ataupun partai politik. Salafiyyah adalah Islam itu sendiri .Tidak
seorangpun dapat mengeluarkan seseorang dari dalam Islam, sebab seseorang
tidak akan keluar dari Islam kecuali dengan kekafiran ataupun mengingkari
sesuatu perkara prinsip yang telah diketahui secara pasti dalam agama.
Seseorang tidak akan keluar dari Islam kecuali dengan beberapa persyaratan
yang telah disebutkan ulama.

Ungkapan yang diperbolehkan sebatas: " si fulan telah menyelisihi manhaj
salaf, sifulan telah meyelisihi aqidah, menyelisihi apa-apa yang diperbuat
salaf" hal ini kita nyatakan jika dia keliru dalam pemahaman salaf atau
menjauhi kebenaran salaf.dalam masalah-masalah ataupun kaedah-kaedah
tertentu .

Adapun orang orang yang mencampur adukkan berbagai macam pola, dia
menyatakan rela dengan aqidah salaf tetapi tidak dengan manhaj salaf, maka
hal ini tidak pernah didapati dalam manhaj para salaf.
Sebab seseorang
harus menjadi seorang salaf yang tulen sejak dari ujung rambutnya hingga
ujung kakinya.


Seorang yang mengaku salaf harus mengambil agama ini secara keseluruhannya.
Dia harus rela dengan aqidah salaf dan manhaj salaf, berakhlak layaknya
akhlak salaf, beramal sebagaimana yang diamalkan salaf.
Inilah dia seorang
salafi.
Sebab Allah Subhanahu wa ta'ala mengatakan:" Hai orang-orang
beriman masuklah kalian kedalam Islam secara keseluruahan" . kami tidak
pernah tahu ada seseorang salafi yang rela atau mengakui kebenaran aqidah
salaf sementara dia mengambil pemikiran hizbiyyah. Melihat dengan kaca
mata hizbiyyah, dan tidak mendekat kecuali kepada hizbnya, loyalnya dan
cintanya hanya pada hizb-nya , dia tidak akan tenang jika yang datang
kepadanya bukan dari kelompoknya, sekalipun orang yang paling alim, paling
benar dan paling tunduk mengikuti sunnah Nabi dan petunjuk para sahabatnya.

Sifat talfiq ( memilih-milih mana yang dia suka berdasarkah hawa
nafsu-pent) ataupun ganti-ganti warna ini, sangat bertentangan sekali
dengan manhaj salaf.Ketika anda mengatakan " manhaj salaf" maka sebenarnya
manhaj ini adalah manhaj yang sempurna yang masuk didalam cakupannya
aqidah, negara , muamalah dan segala sesuatu yang menyangkut Islam baik
hukum-hukumnya dan kaedah-kaedahnya.

Tetapi kesempurnaan hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala semata , dan yang
maksum hanyalah Rasulullah seorang, dengan demikian kita jangan mengganggap
bahwa seseorang salafi itu dapat steril dari berbagai kekurangan dan aib,
atau steril dari segala ketergelinciran dan kekeliruan. Namun pasti sangat
jelas beda seseorang yang keliru karena salah dalam memahami sesuatu
masalah dengan seseorang yang dengan sengaja membangun mazhabnya dengan
hal-hal yang bertentangan dengan paham salaf; mencurahkan energi dan daya
pikirya untuk membela dan mempertahankan ideologinya itu; memberikan wala
dan baro berdasarkan itu. wabillahi at-taufik.


[Seri Soal Jawab Dauroh Syar'iyah Surabaya 17-21 Maret 2002*
Dengan Masyayaikh Murid-murid Syaikh Muhammad Nashirudiin Al-Albani
Hafidzahumullahu Diterjemahkan oleh Ustadz Ahmad Ridwan , Lc.]

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 Cinta Islam As-Sunnah. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top