Demikianlah begitu urgensinya
kedudukan pengagungan terhadap sunnah-sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi
wassalam, hingga para ulama meragukan keislaman bagi mereka yang menolak sunnah,
mengolok-olok, meragukan atau mencelanya. Demikian pula Allah telah mengancam
mereka dengan adzab yang pedih pada hari kiamat nanti (selengkapnya baca risalah
Manhaj Salaf edisi 10).
Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban bagi
kaum muslimin untuk senantiasa berupaya meniti jalan di atas manhaj dan jalan
yang telah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam tunjukkan kepada kita semua.
Sudah semestinya kita berusaha sesuai dengan kemampuan kita untuk mengamalkan
sunnah serta mendukung dan berwala’ kepada mereka yang mengamalkan sunnah
tersebut. Perbanyaklah istighfar (meminta ampun) kepada Allah atas
kekurangan-kekurangan kita dalam menjalankan seluruh perintah-perintah
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam dan menjauhi larangan-larangan beliau.
Wallahu a’lam.
Maraji’:
1. Ta’dhimus Sunnah,
Abdul Qayyum bin Muhammad bin Nashir.
2. Syarhus Sunnah, Imam
Al-Barbahari.
3. Al-Firqatun Najiyyah, Syaikh Muhammad bin Jamil
Zaenu.
(Dikutip dari Bulletin Dakwah Manhaj Salaf edisi
11/Tahun I tgl 14 November 2003, penulis Ustadz Muhammad Umar As Sewed, judul
asli "Wajibnya Mengamalkan Sunnah".)
0 komentar:
Posting Komentar